Makhluk apakah dirimu,hingga hanya
dengan merasakan hembusan nafasmu dapat
membuatku seperti berada di negeri kahyangan.
Bahkan ketika lapisan terluar
jaringan pelindung kulitmu tak sengaja menyentuhku,aku merasa tengah berada di dalam dekapan
sepasang sayap yang hangat.
Terkadang aku berpikir,terbuat dari
apakah dirimu sesungguhnya. Apakah
terbuat dari bahan yang sama seperti manusia lainnya dan aku.
Ku yakin secerca cahaya menerangi disaat formula dirimu diciptakan.
Pesona keindahan dua bola matamu
yang bersinar membawa keteduhan di hatiku dikala aku menatapnya.
Seakan menjadi
cambuk untukku agar dapat memikul beban yang tengah bergelantungan di pundakku.
Senyummu yang selalu ingin ku
nikmati tlah menjadi api yang seketika menghangatkan sanubariku yang terasa
dingin ditelan sang malam.
Jangankan ikut merasakan aliran
darahmu, mendengar detak jantungmu saja telah membuat sang pemompa darahku mengikuti aliran musik yang dimainkannya.
Entah jenis apa itu.
Semerbak yang terbawa semilir angin
dapat kurasakan dengan pasti dan member isyarat bahwa sosok itu berada
disekitarku. Bila bukan,jiwaku tetap tau
dimana keberadaanmu.
Terbungkus rapi didalam kotak putih bening dan terkunci
rapat direlung hati.
Sesuatu tanpa henti telah meradiasi
tubuhku ketika kau berada di didekatku.
Inginku selalu merasakan efeknya. Inginku menjadi pemilik kursi disamping
singgasanamu selamanya.
No comments:
Post a Comment