Sebuah puisi dari rakyat biasa. Karya Viona Wd
Hitam atau Putih
Untuk kesekian kalinya benda itu mengukir ekspresi berbeda di setiap wajah yang kulihat
Bukan hanya itu, terkadang tanggapan bahkan hujatan
yang terlontar
Banyak memang informasi di dalamnya, tapi tak
sedikit jua yang keluar dari fakta
Bila suatu wacana tercipta , maka akan diulas berulang
setiap saat
Entah itu
masalah barang haram yang semakin menggerogoti dunia gemerlap
Labelnya sudah haram, entah mengapa masih saja
dinikmati pecintanya
Bisa apa para penegak, bila sudah semakin banyak
tempat lembab yang menunjangnya
Tumbuh bagaikan jamur yang mendapat asupan nutrisi
yang cukup
Dibiakkan,dipasarkan dari balik kerangkeng, dan dilindungi!
Ataupun kasus para tikus yang semakin membabi buta
diincar para pemburu
Dari balik kaca hanya bisa berhipotesa, mana yang
hitam dan putih
Diawali pemantek api kecil, semua bisa hangus
terbakar
Tinggal menunggu yang tengah kebakaran jenggot
muncul ke permukaan
Sejak sang fajar terbit hingga esoknya kembali
menyapa
Dari sini hanya
bisa menatap cuplikan berulang , berkomentar hingga petang
Tak pernah mengetahui apa yang ada di balik panggung
besar itu
Dengan tubuh kecil dan tak berarti apapun, hanya
bisa menyalahkan
Tidak seperti semut yang dapat menyusup dan
mengintip kebenaran yang ada
Dikatakan buta juga tidak, ada mata yang dapat
menatap nanar
Ada telinga yang juga tidak pekak mendengar hiruk
pikuk di luar sana
Hanya tak bisa memilah apa yang baik untuk dilihat
dan didengar
Tak bisa berlari dari tipu daya yang tercipta
No comments:
Post a Comment